
Kuningan, UPMKNews -- Suasana khidmat dan penuh makna menghiasi Dusun Bakom, Desa Pamupukan, dalam sebuah acara dzikir bulanan yang merangkai dua peristiwa bersejarah. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, serta merayakan perpisahan dengan Mahasiswa KKN STKIP Muhammadiyah Kuningan. Hadirin yang terdiri dari Kepala Desa Pamupukan, Aparatur Pemerintah Desa, Ketua Karang Taruna, tokoh ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan mayoritas masyarakat Dusun Bakom berkumpul dalam suatu perayaan yang sarat dengan haru, rasa syukur, serta semangat persatuan, (19/08/2023).
Acara dimulai dengan suara dzikir yang merdu, menghanyutkan hati para hadirin ke dalam suasana khusyuk. Pembacaan Ratib Al-Athos dan Maulid Ad'Diba'i mengalun dalam unisono, mengisi udara dengan doa-doa, pujian kepada Tuhan, dan pengenangan kepada Nabi Muhammad. Pada momen penting ini, masyarakat Pamupukan bersama-sama mengenang perjalanan bangsa dan mengirimkan doa-doa terbaik untuk kemerdekaan dan kemajuan Indonesia.
Anak-anak didik TPA Al-Ikhlas Dusun Bakom menghiasi acara dengan penampilan seni yang memukau. Dengan penuh semangat, mereka menampilkan kreasi seni yang mencerminkan pesan persatuan dan semangat kebangsaan. Persembahan mereka membawa haru dan senyuman pada setiap wajah yang hadir, mengingatkan bahwa generasi muda adalah penerus idealisme dan semangat perjuangan.
Di tengah acara, mahasiswa KKN STKIP Muhammadiyah Kuningan tampil dengan sebuah puisi yang penuh emosi dan cinta untuk masyarakat Desa Pamupukan. Melalui kata-kata indah, mereka menggambarkan pengalaman dan ikatan yang terjalin selama waktu mereka di desa. Puisi ini menyentuh hati setiap individu yang hadir, menyampaikan rasa terima kasih dan haru yang mendalam.
Perasaan haru dan cinta semakin menguat ketika acara mendekati puncaknya. Penampilan dari panitia pelaksana yang khusus dipersembahkan untuk mahasiswa KKN memberikan waktu bagi mereka untuk bersama-sama merenungkan perjalanan mereka di Pamupukan. Kepedihan perpisahan dan kegembiraan akan kenangan yang tak terlupakan membaur dalam udara.
Seiring berakhirnya acara, suasana penuh haru menyelimuti ruangan. Para hadirin, dari Kepala Desa Pamupukan hingga tokoh-tokoh masyarakat, tak mampu menahan air mata mereka. Perpisahan dengan mahasiswa KKN yang telah menjadi bagian penting dari komunitas menghadirkan keheningan yang penuh arti.
Dzikir bulanan yang penuh doa dan perasaan, perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia, dan perpisahan mahasiswa KKN menjadi titik temu berbagai perasaan yang berbeda. Namun, di balik haru dan kepergian, semangat persatuan, semangat berjuang, dan semangat cinta tanah air terus menyala di hati masyarakat Pamupukan. Acara ini menjadi bukti bahwa perpisahan adalah awal dari kisah baru yang penuh harapan dan tekad untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan adanya acara ini mengingatkan kita akan pentingnya mengenang sejarah, merayakan perjuangan, dan merawat semangat persatuan. Perasaan haru dan syukur terukir dalam doa-doa dan seni, sementara perpisahan dengan mahasiswa KKN menjadi pembelajaran akan kebersamaan dan cinta tanah air yang tak tergantikan.
Penulis: Mahasiswa KKN Desa Pamupukan
Editor: Deliya